beritajakarta.org – Kabar menggembirakan datang bagi para penderita penyakit asam urat. Sebuah penelitian terbaru dari Lembaga Penelitian Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa kombinasi beberapa tanaman herbal lokal dapat secara signifikan menurunkan kadar asam urat dalam darah dan meredakan gejala nyeri sendi tanpa efek samping serius.
Penelitian yang dilakukan selama enam bulan ini melibatkan 120 pasien penderita hiperurisemia (kadar asam urat tinggi). Mereka diberi ramuan herbal yang terdiri dari sambiloto (Andrographis paniculata), kumis kucing (Orthosiphon stamineus), jahe merah, dan daun salam. Hasilnya, lebih dari 78% pasien mengalami penurunan kadar asam urat hingga ke tingkat normal dalam waktu 4 hingga 6 minggu.
Kombinasi Herbal yang Bekerja Sinergis
Menurut dr. Fitri Handayani, peneliti utama dalam studi tersebut, tiap tanaman memiliki peran khusus dalam membantu penyembuhan.
- Sambiloto berfungsi sebagai anti-inflamasi dan detoksifikasi.
- Kumis kucing dan daun salam bertindak sebagai diuretik alami yang membantu tubuh membuang kelebihan asam urat melalui urin.
- Jahe merah memberikan efek hangat dan memperlancar sirkulasi darah di area sendi yang bengkak dan nyeri.
“Kami tidak hanya mengamati penurunan kadar asam urat, tapi juga peningkatan kualitas hidup pasien—mereka melaporkan berkurangnya nyeri sendi, pembengkakan, dan bisa beraktivitas normal,” jelas dr. Fitri.
Tanpa Efek Samping dan Bisa Diracik Sendiri
Yang menjadi keunggulan ramuan ini adalah minim efek samping, bahkan setelah penggunaan jangka panjang. Tidak ditemukan gangguan fungsi ginjal atau hati pada peserta uji coba, berbeda dengan obat kimia seperti allopurinol yang sering menimbulkan efek samping serius jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Ramuan ini juga bisa diracik secara mandiri di rumah, dengan takaran yang telah diteliti:
- 1 genggam daun kumis kucing
- 5 lembar daun salam
- 2 ruas jahe merah, digeprek
- 1 sendok teh daun sambiloto kering
Rebus dengan 500 ml air hingga tersisa setengahnya, saring, dan minum 2 kali sehari.
Telah Didaftarkan ke BPOM
Karena efektivitasnya, ramuan ini kini tengah dalam proses pengembangan menjadi produk fitofarmaka oleh perusahaan herbal nasional dan telah diajukan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk izin edar resmi. Jika lolos, ramuan ini bisa menjadi obat herbal resmi pertama yang terbukti klinis menyembuhkan asam urat di Indonesia.
Peringatan: Konsultasikan dengan Dokter
Meski berbahan alami, penderita yang memiliki riwayat gangguan ginjal kronis atau sedang mengonsumsi obat lain tetap disarankan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum memulai pengobatan herbal.
Dengan adanya temuan ini, Indonesia kembali membuktikan bahwa kekayaan alam nusantara menyimpan solusi penyembuhan alami yang efektif, aman, dan terjangkau bagi masyarakat.
