Dampak Global ​Perang Dagang AS-China

​ beritajakarta.org Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas pada awal 2025, menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif…
1 Min Read 0 25

Dampak Global ​Perang Dagang AS-China

beritajakarta.org Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas pada awal 2025, menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap perekonomian global dan Indonesia. Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor sebesar 145% terhadap produk-produk China, yang dibalas oleh China dengan tarif 34% terhadap barang-barang asal AS. 

Dampak Global

Ketegangan ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi kedua negara, yang secara kolektif menyumbang sekitar 43% dari Produk Domestik Bruto (PDB) global. International Monetary Fund (IMF) memperingatkan bahwa eskalasi ini dapat mendorong kedua negara ke jurang resesi, dengan dampak negatif yang meluas ke seluruh dunia. 

Selain itu, perang dagang ini menyebabkan perubahan dalam rantai pasokan global. Beberapa negara seperti Vietnam, Taiwan, dan Korea Selatan mengalami peningkatan ekspor ke AS, menggantikan posisi China. Namun, kelebihan produksi dari China yang tidak terserap di pasar AS berpotensi membanjiri pasar negara lain, termasuk Indonesia, yang dapat merugikan produsen lokal dan memicu pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Implikasi bagi Indonesia

Indonesia menghadapi tantangan akibat perang dagang ini. Penurunan permintaan dari China dan AS dapat mengurangi ekspor Indonesia, terutama produk pertanian dan bahan baku yang sebelumnya digunakan dalam rantai pasokan China untuk pasar AS. 

Selain itu, Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara yang mendapat manfaat dari pengalihan perdagangan (trade diversion) akibat perang dagang ini. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia perlu mencari strategi untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengurangi dampak negatif dari ketegangan perdagangan global. ​

 

Perang dagang AS-China tahun 2025 memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian global dan Indonesia. Pemerintah dan pelaku usaha Indonesia perlu mengambil langkah proaktif untuk mengurangi dampak negatif, seperti mencari pasar ekspor alternatif, meningkatkan daya saing produk lokal, dan memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain.​

 

admin